Senin, 02 April 2012

perkembangan dan pengembangan madrasah


B.  Perkembangan dan Pengembangan Madrasah

Perkembangan pendidikan Islam identik dengan perkembangan pondok pesantren. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran Islam dilaksanakan di pondok pesantren.Madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia relatif lebih muda dibanding pesantren. Ia lahir pada abad 20 .
 Dengan konsep dikotomi keilmuan yang masih kuat, maka kualitas pendidikan Islam pada awal perkembangannya di Indonesia menjadi pendidikan kelas dua setelah pendidikan umum. Bahkan hal ini terus berkembang sampai saat ini, meskipun sebenarnya sejak masa Menteri Pendidikan Malik Fajar, telah diupayakan adanya kesetaraan antara pendidikan madrasah dengan pendidikan umum. Jadi madrasah bukan lagi sekolah umum yang bercirikan Islam, sebagaimana konsep yang dilontarkan pada masa Menteri Agama Tarmidzi Taher, tetapi madrasah sekarang ini adalah sama dengan sekolah umum, hanya induknya saja yang berbeda, yaitu Kemenag
Ketika kita berbicara tentang Madrasah, artinya kita berbicara tentang kondisi fisik Madrasah tersebut, sumberdaya manusia, siswa, metodologi yang digunakan dalam proses pembelajarannya, administrasi dan manajemen, sarana dan prasarana, kurikulum, kegiatan pembelajaran intra dan ekstra kurikuler, evaluasi, supervisi, dan kultur lingkungan dimana Madrasah tersebut ada. Masing—masing komponen ini merupakan sub-system tersendiri yang jika digabungkan menjadi sebuah bangunan system yang utuh; system pendidikan
Dalam pergerakan dunia menuju globalisasi yang ditandai dengan informasi yang cepat dan perubahan yang cepat ,madrasah dituntut untuk mengikuti hal tersebut dengan sisitem pendidikannnya  jika tidak maka hukum alam akan berlaku siapa yang tidak berkompetisi maka akan tergradasi dengan sendirinya tetapi ketika mengikuti itu semua sistem pendidikan yang telah dibangunnya berupa soft skill-soft skill yag ada  harus dipertahankan tentu sambil juga mengikuti  perkembangan yang cepat berubah tanpa meninggalkan ciri yang  sudah mengakar dari sebuah madrasah yang telah menjadi jati diri madrasah yaitu karakter yang memang sudah tertanam kuat dalam setiap gerak dan denyut nadi sebuah madrasah seperti :
  1. Mushofahah atau bersalaman ketika masuk lingkungan madrasah
  2. Mengucapkan salam ketika bertemu
  3. Tadarus Al-Qur’an atau dzikir bersama sebelum jam pembelajaran dimulai
  4. Do’a bersama sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
  5. Shalat dhuhur berjamaah dan kultum
  6. Shalat dluha
  7. Latihan khitobah pada hari senin pada minggu ke dua
  8. Pengajian atau bimbingan keagamaan secaraberkala
  9. Jum’at khusyu’
  10. Mengisi PHBI dengan kegiatan yang menunjang internalisasi nilai-nilai ajaran agama islam dan mnenambah ketaatan beribadah
  11. Do’a bersama menjelang ulangan akhir semester atau kenaikan kelas dan ujian nasional atau madrasah
  12. Sikap percaya diri, mandiri, tanggung jawab, kedisiplinan , kepribadian yang kuat,keikhlasan
atau dengan kata lain selalu mengikuti kaidah “al-muhafadzah ala al-qadim al-shalih wa al-akhdu bi al-jadid al-ashlah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar